BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 26 Desember 2010

Makan Jeruk Jauh Lebih Baik Dibanding Minum Vitamin

Kebutuhan vitamin dapat dipenuhi dengan banyak cara, bisa dari tablet suplemen atau langsung dari sumbernya yakni buah-buahan terutama jeruk. Cara terakhir lebih dianjurkan sebab manfaat vitamin menjadi lebih banyak.
Vitamin khususnya vitamin C merupakan antioksidan yang berperan menangkal radikal bebas pemicu efek penuaan dini. Di daerah wajah dan sekitarnya, manfaat antioksidan antara lain bisa mencegah kulit kusam dan keriput.
Antioksidan juga berperan dalam menurunkan risiko kanker karena bersifat meracuni sel-sel kanker. Dalam dosis tinggi, vitamin C bisa diberikan sebagai terapi untuk beberapa jenis kanker meski saat ini terapi tersebut masih dalam tahap uji coba.
Meski dijual dalam bentuk tablet, kapsul dan evervescent (tablet larut), vitamin C bisa diperoleh dalam jumlah besar dari sumber aslinya yakni sayur dan buah khususnya jeruk. Bahkan menurut penelitian, ada manfaat lebih ketika mengonsumsi jeruk dibanding suplemen vitamin C.
Manfaat lebih tersebut diperoleh sebab ternyata kerja vitamin bersinergi atau bersama-sama dengan senyawa lain yang ada di dalam jeruk. Senyawa-senyawa bermanfaat itu tidak ada di dalam suplemen, yang memang menyediakan vitamin C dalam bentuk terpisah.
"Kombinasi unik dari berbagai senyawa yang terkanung dalam jeruk membuatnya sangat baik untuk kesehatan," ungkap Prof Tory Parker, ahli nutrisi dari Brigham University seperti dilansir dari telegraph, Rabu (22/12/20210).
Dalam penelitiannya baru-baru ini, Prof Parker menemukan bahwa senyawa yang bersinergi dengan vitamin C di dalam jeruk adalah senyawa-senyawa fenolik yang bersifat antimikroba. Kombinasi dengan vitamin C membuat kerja antimikroba dan antioksidan lebih efektif dan bermanfaat.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Food Science.


Sumber : detik.com

Bakteri Picu Produksi Sel Kekebalan

Alergi dan penyakit autoimun seperti artritis reumatoid, pada masa mendatang akan dapat dicegah dengan mengkonsumsi sejenis bakteri, seperti probiotik yang diambil dalam yoghurt, menurut penelitian yang diterbitkan pada Jumat (24/12). Para peneliti memberi makan tikus percobaan dengan satu famili bakteria dan menemukan bahwa hal tersebut memicu produksi sel darah putih tertentu, yang disebut sel "regulatory T".
"Dengan meningkatkan sel regulatory T, mereka akan membantu menekan banyak alergi dan penyakit autoimun," ujar profesor imunologi di Universitas Tokyo, Kenya Honda. Sel regulatory T merupakan sel darah putih yang meregulasi sistem kekebalan tubuh dan mencegahnya bereaksi secara berlebihan. Sistem kekebalan tubuh yang melebihi batas dapat menyebabkan alergi. Hal itu dapat merusak sel dan jaringan sehat serta menyebabkan penyakit autoimun seperti artritis reumatoid, kulit bersisik atau 'psoriasis', dan penyakit sindrom Crohn, yang menyebabkan inflamasi pada saluran pencernaan.
Honda beserta koleganya, yang menerbitkan penemuan tersebut di jurnal Science, menggunakan antibiotik untuk membersihkan seluruh bakteri dari perut sekelompok tikus. Mereka kemudian memberi makan 46 binatang pengerat tersebut dengan bakteri tak berbahaya Clostridium dan menemukan bahwa sel regulatory T dengan cepat mengembalikan kondisi kolon mereka.
"Strain itu terisolasi pada 46 tikus yang sehat dan umumnya jinak," kata Honda melalui telepon kepada Reuters. "Strain tersebut cukup untuk menginduksi sel regulatory T dalam kolon mereka," lanjutnya.
Para peneliti kemudian memberi makan bakteri itu kepada tikus normal dan menemukan tingkat produksi sel regulatory T telah meningkat dalam kolon mereka. Tikus normal juga dapat menghalau beberapa alergi dan radang usus besar atau kolitis, penyakit autoimun, kata Honda.
"Kami memberi makan bakteri jenis Clostridium kepada tikus normal dan jinak... mereka memiliki sel regulatory T lebih banyak dalam kolonnya dan mereka lebih tahan terhadap kolitis dan beberapa alergi lainnya," jelas Honda.
Melihat ke depan, Honda mengatakan para pakar dapat mempelajari kemungkinan mencampur bakteri Clostridium dalam makanan terfermentasi. "Kami dapat menggunakan bakteri jenis clostridium dalam probiotik, seperti yoghurt. Bila Anda meminum bakteri Clostridium,
kemungkinan dapat meningkatkan sel regulatory T dalam saluran pencernaan dan reaksi alergi akan berkurang," katanya.
Probiotik adalah mikro-organisme yang dipercaya baik untuk tubuh. Masih ada strain selain Clostridium dan beberapa diantaranya berbahaya, termasuk satu yang dapat menyebabkan tetanus. Tetapi bakteri tersebut tidak pernah diberikan kepada tikus percobaan.


Sumber : republika.co.id


10 Manfaat apel


* Mengurangi Berat Badan

Apel kaya akan serat, sehingga baik untuk orang yang sedang berdiet. Karena seratnya tinggi sehingga membuat tidak cepat lapar.Makan apel 3 buah per hari sangat membantu untuk menurunkan berat badan secara signifikan.
* Memperlancar Pernapasan
Makan 5 buah apel atau lebih, dapat memperlancar pernapasan. Selain itu apel juga dapat mencegah serangan asma pada anak-anak.
* Melindungi Otak
Buah ini memiliki kandungan Quercetin, yaitu zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga tubuh t lebih sehat. Juga mencegah berkembangnya penyakit alzheimer, dan melindungi sel – sel otak dari kerusakan radikal. Selain itu Quercetin juga bermanfaat menghambat pertumbuhan sel kanker prostat.
* Membentuk Otot
Buah apel membantu anda mengatur keseimbangan air yang dapat membantu fungsi otot.
* Membantu Tulang Tetap Kuat

Apel mengandung boron, yang dikenal untuk membantu pertumbuhan tulang. Buah ini juga mengandung phloridzin, yang telah ditemukan untuk membantu wanita pasca-menopause, mencegah perkembangan osteoporosis dan bisa membantu memperkuat densitas.
* Meningkatkan Energi

Buah ini mengandung cukup glukosa, sehingga buah ini masih mencapai glikemik indeks rendah. Sehingga anda tidak perlu cemas untuk mengkonsumsi buah merah ini sebab anda tidak akan mendapatkan kandungan gula yang tinggi. Selain itu apel memiliki kandungan air 80% dan tidak mengandung lemak.
* Mengurangi Lemak dan Kolestrol
Buah apel mengandung fenol, yang mencegah kolesterol baik (HDL) agar tidak berubah menjadi kolesterol jahat.
* Sistem Kekebalan Tubuh
Apel mengandung antioksidan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga mampu menangkal penyakit jantung dan beberapa jenis kanker. Jika makan apel berikut kulitnya, akan mendapatkan mafaat apel yang maksimal yaitu lebih banyak kandungan kalium, asam folat, vitamin C dan kalsium.
* Melindungi Gigi
Apel juga memiliki kandungan tanin. Tanin adalah zat yang berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi. Apel yang dibuat jus dapat membunuh sekitar 80% bakteri dalam mulut.
* Awet Muda
Tidak hanya mengandung antioksidan yang membantu untuk mendetoksifikasi tubuh manusia, namun juga efek dari proses detoksifikasi. Yaitu dapat merangsang pertumbuhan rambut, mengurangi kerutan, dan gejala penuaan dini.

Sumber : detik.com