PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai intermediary atau lembaga prantara antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan pihak yang kekurangan dana (defisit). Dalam hal ini, bank akan membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui pengolahan dana tersimpan, kemudian dana tersebut dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Modal merupakan dasar pengembangan usaha dimasa depan dan alat untuk menampung kerugian. Sebagaimana perusahaan lainnya, bank juga memiliki modal yang dapat digunakan untuk berbagai hal. Hanya saja dalam bebagai hal, modal yang dimiliki oleh bank sedikit berbeda dengan yang dimiliki oleh perusahaan lainnya. Bagi suatu bank modal yang besar menimbulkan kepercayaan yang besar bagi para nasabah untuk mendepositokan dananya pada bank tersebut, dengan dana yang semakin besar pula. Pada saat ini disemua perbankan nasional, posisi dana masyarakat jauh lebih besar dibandingkan dengan setoran modal yang berasal daripara pemegang saham, hal ini menunjukan sudah besarnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional.
Menambah modal merupakan aktivitas yang banyak dilakukan oleh perbankan nasional pada akhir-akhir ini. Hal ini terjadi karena adanya peraturan BI NO.6/10/PBI/2004 pada tanggal 12 April 2004 mengenai sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum (lembaran Negara RI tahun 2004 No.38 tanbahan lembaran Negara No.4328). BI telah mensyaratkan bahwa ratio kecukupan modal bank atau Capital Adequency Ratio (CAR) yang akan ditetapkan sebesar 12%.
Perbankan adalah sektor paling sensitive terhadap ekonomi makro contohnya inflasi. Jika terjadi permasalahan dalam kondisi perekonomian maka yang paling berdampak adalah sektor perbankan, oleh sebab itu perbankan berusaha meningkatkan modal dengan cara menerbitkan saham untuk dimiliki oleh masyarakat. Karana modal alat untuk menampung resiko jika terjadi krisis ekonomi, sehingga bank dapat mengatasi kesulitan keuangannya. Karena modal yang tersedia mampu untuk menutupi operasional perbankan dan mampu memenuhi kewajibannya kepada masyarakat. Peningkatan modal perbankan yang disertai kinerja perusahaan semakin baik yang berdampak langsung pada peningkatan harga perlembar saham.
Setelah mengamati masalah diatas serta didasari pertimbangan maka penulis tertarik untuk mengangkat judul : “ Pengaruh Capital Adequency Ratio (CAR) terhadap harga perlembar saham pada Bank Mandiri Pusat (Periode 2005-2009).
Rumusan Masalah dan BAtasan Masalah
Rumusan Masalah
1. Berapa besar korelasi yang terjadi antara CAR dengan harga perlembar saham Bank Mandiri?
2. Berapa besar pengaruh CAR terhadap harga perlembar saham Bank Mandiri?
Batasan Masalah
Untuk mempersempit penelitian, penulis membatasi penulisan ilmiah ini berdasarkan laporan keuangan Bank Mandiri Pusat pertriwulan periode tahun 2005-2009, metode yang digunakan CAR dan harga perlembar saham sedangkan perhitungannya menggunakan korelasi dan regresi dengan spss versi 13.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui besarnya korelasi yang terjadi antara CAR dengan harga perlembar saham Bank Mandiri.
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh CAR terhadap harga perlembar saham Bank Mandiri.
Manfaat Penelitian
Manfaat Akademis
1. Dengan penlisan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dalam hal pengaruh CAR terhadap harga perlembar saham.
2. Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan serta teori yang didapat selama perkuliahan.
Manfaat Praktis
1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada bank dalam rangka mewujudkan kecukupan modal minimum sebesar 12%.
2. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada bank-bank tentang pengaruh CAR terhadap harga perlembar saham.
Metode Penelitian
Objek penelitian
Objek penelitian yang digunakan oleh penulis untuk diteliti adalah Bank Mandiri Pusat yang berlokasi di Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto Kav 36-38, Jakarta.
Data Variabel
1. Kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) perbulan tahun 2005-2009.
2. Harga perlembar saham pertriwulan tahun 2005-2009.
Metode pengumpulan data
1. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sah berupa publikasi, dengan cara membuka website dari situs www.bi.go.id dan www.idx.co.id
2. Studi Pustaka (Library research)
Pada metode ini data dikumpulkan dengan cara membaca dan mempelajari bahan kepustakaan yang ada, berupa buku-buku ilmah, buku-buku wajib atau berbagai sumber bacaan yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas oleh penulis.
Alat analisis yang digunakan
Berdasarkan batasan masalah, maka penulis menggunakan alat analisis Capital Adequency Ratio (CAR) serta analisis regresi linier sederhana satu variabel independen dengan menggunakan software SPSS windows evaluation 13.0
LANDASAN TEORI
Kerangka teori
Pengertian Bank
Menurut Kasmir (2002: 11), menyatakan secara sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke masyarakat serta jasa bank lainnya. Bank mempunyai peranan yang sangat strategis dalam perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga intermediasi bank berperan dalam memobilisasi dana masyarakat yang digunakan untuk membiayai kegiatan investasi serta memberikan fasilitas pelayanan dalam lalu lintas pembayaran. Selain menjalankan kedua peranan tersebut, bank juga berfungsi sebagai media dalam mentransmisikan kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral.
Menurut Drs Ruddy Tri Santoso,MM bank adalah suatu industry yang bergerak dibidang kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan antara debitur dengan kreditur dana.
Berdasarkan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998, Bank adalah suatu usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jadi bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Jenis-jenis Bank
Jenis bank yang diatur dalam Undang-Undang N0.10/1998 adalah :
1. Bank umum
Bank umum yaitu bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prisip syariah yang dalam kegiatannya member jasa dalam lalu lintas pembayaran dalam bidang keuangan kepada masyarakat.
2. Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat yaitu bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prisip syariah yang dalam kegiatannya member jasa dalam lalu lintas pembayaran kepada masyarakat.
Jenis-jenis bank dilihat dari kepemilikannya adalah :
1. Bank persero adalah bank yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah pusat.
2. Bank pemerintah daerah adalah bank yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah daerah
3. Bank swasta nasional adalah bank yang sahamnya dimiliki oleh swasta nasional
Pengertian Modal
Menurut Muljono. Tegih Padjo (1996 : 375) modal adalah sejumlah dana yang ditanamkan ke dalam suatu badan usaha oleh pemiliknyauntuk melakukan berbagai macam kegiatan usaha yang dilakukannya.
Komponen Modal
Modal umum menurut Teguh Pudjo Muljono terbagi menjadi dua yaitu :
1. Modal Inti
a. Modal disetor
yaitu modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya.
b Agio saham
yaitu selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya.
c. Modal sumbangan
yaitu modal yang diperoleh kembali dari sumbangan saham termasuk selisih nilai yang tercatat dengan harga jual apabila saham tersebut dijual.
d. Cadangan umum
yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak dan mendapat pesetujuan dari RUPS atau rapat anggota sesuai dengan ketentuan pendirian atau pendirian masing-masing bank.
e. Cadangan tujuan
yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan mendapat persetujuan RUPS.
f. Laba yang ditahan
yaitu saldo laba bersih setelah dikurangi pajak oleh RUPS atau rapat anggota diputuskan untuk dibagikan.
g. Laba tahhun Lalu
yaitu seluruh laba bersih tahun-tahunm yang lalu setelah diperhitungkan pajak dan belum ditetapkan penggunaannya oleh RUPS.
h. Laba tahun berjalan
yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran hutang pajak. Jumlah laba tahun buku berjalan tersebut yang dapat diperhitungkan sebagai modal inti hanya sebesar 50%.
2. Modal Pelengkap
a.Cadangan Revaluasi
yaitu cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva tetap yang telah mendapat persetujuan dari Direktorat Jendaral Pajak.
b. Penyisihan penghapusan aktiva produktif
yaitu cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan, dengan maksud untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak diterimanya kembali atau seluruh aktifa produktif.
c. Modal pinjaman atau modal kuasi
yaitu hutang yang didukung oleh instrument atau warkat yang memiliki sifat seperti modal.
d. Pinjaman subordinasi
yaitu pinjaman yang minimal berjangka waktu lima tahun, ada perjanjian tertulis antara abnk dengan pemberi pinjaman, dan mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia.
Pengertian Capital Adequancy Ratio (CAR)
Menurut Medpress Teamwork Capital Adequancy Ratio (CAR) adalah perbandinagn modal bank terhadap jumlah aktiva yang mengandung resiko. Tujuannya adalah untuk menentukan kemampuan bank dalam membangun resiko.
CAR = Modal Bank / ATMR x 100%
Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 pada tanggal 12 April 2004 mengenai sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum ( lembaran Negara RI tahun 2004 No.38, tambahan Negara No.4382). Bank Indonesia telah mensyaratkan bahwa ratio kecukupan modal bank Capital Adequancy Capital (CAR) yang akan ditetapkan adalah 12%.
Pengertian Pasar Modal
Pengertian Pasar Modal menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan serta lembaga dan property yang berkaitan dengan efek.
Menurut Wiji Purwanta dan Hendri (2006 : 2) pasar modal (Capital market) adalah pasar yang memfasilitasi penerbitan dan perdagangan surat berharga keuangan seperti saham dan obligasi.
Produk-produk Pasar Modal
1. Reksadana
Wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat investor yang selanjutnya di investasikan dalam portofolio efek oleh manejer investasi.
2. Obligasi
Surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkannya untuk membayar imbalan berupa bunga periode tertentu dan melunasi pokok-pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
3. Saham
Bukti penyertaan modal di suatu perusahaan.
Lembaga keuangan atau badan usaha yang dapat melakukan transaksi pasar modal yaitu :
1. Asuransi
2. Dana Pensiun
3. Badan Sosial
4. Yayasan
5. Koperasi
6. Perbankan
7. Badan Usaha Lain
Fungsi Pasar Modal
Pasar modal mempunyai dua fungsi utama yaitu :
1. Sebagai sarana pendanaan usaha bagi perusahaan.
2. Sebagai sarana berinvestasi bagi pemilik modal
Pengertian Saham
Saham merupakan surat berharga yang menunjukan kepemilikan atau penyertaan modal investor di dalam suatu perusahaan. Artinya jika seseorang membeli saham suatu perusahaan, berarti dia telah menyertakan modal ke dalam perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang di beli.
Saham merupakan surat berharga yang di keluarkan sebuah perusahaan dalam rangka menambah modal perusahaan tersebut. Jika sebuah perusahaan menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat luas atau public maka perusahaan tersebut dikatakan go public.
Menurut Sigit Triandru dan Totok Budi Santoso (2006 : 293) saham adalah tanda penyertaan kepemilikan seseorang atau badan tertentu pada perusahaan penerbit saham.
Menurut Wiji Purwanta dan Hendri Fakhruddin, saham adalah bukti penyertaan di suatu perusahaan atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.
Jenis-jenis Saham
1. Saham Biasa
Saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian deviden dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut likuidasi.
2. Saham Preferent
Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap tetapi bisa juga tidak mendatangkan hasil seperti yang dihendaki investor.
Keuntungan Membeli Saham
Pemegang saham memiliki beberapa keuntungan dengan memiliki atau membeli saham, yaitu :
1. Deviden
Deviden merupakan lembaga keuangan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Jika seseorang investor ingin mendapatkan deviden, maka investor tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relative lama.
Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa deviden tunai, yang berarti deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah terentu. Namun deviden dapat pula berupa deviden saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan deviden berupa sejumlah saham dari perusahaan yang bersangkutan.
2. Capital Gain
Capital gain merupakn selisih antara harga beli dan harga jual yang lebih tinggi. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Contoh seseorang investor membeli saham PT.XYZ seharga Rp 1000 per lembar saham. Beberapa waktu kemudian, si investor menjual saham tersebut dengan harga Rp 1500 saham. Ini berarti ia mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk saham yang di jualnya.
Kerugian Membeli Saham
Dari suatu sisi, saham dapat memberikan keuntungan kepada para pemegang saham, namun saham juga mengandung beberapa resiko, di antaranya :
1. Tidak Mendapat Deviden
Perusaahan akan membagikan deviden jika perusahaan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian, perusahaan tidak dapat membagikan deviden jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. Dengan kata lain, peluang keuntungan investor untuk mendapatkan deviden di tentukan oleh kinerja atau prestasi perusahaan tersebut.
2. Capital Loss
Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang di julanya. Ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian, seorang investor mengalami capital loss.
3. Perusahaan Bangkrut atau di Likuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara langsung kepada saham perusahaan tersebut. Perusahaan yang bangkrut atau di bubarkan akan di keluarkan dari bursa efek. Ketika suatu perusahaan di likuidasi atau dibubarkan, pemegang saham akan menempati perioritas yang lebih rendah di banding kreditor atau pemegang investasi. Resiko ini sebenarnya jarang terjadi, meskipun demikian pemegang saham tetap perlu waspada dengan jalan mengawasi perkembangan perusahaan sehingga investor dapat menjual sahamnya terlebih dahulu ketika mengetahui perkembangan perusahaan yang semakin kurang berprestasi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
1. Deviden
Bagian laba atau pendapatan dalam perusahaan yang ditetapkan oleh direksi dan disahkan oleh rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk dibagikan kepada bagian saham.
2. Pemecahan Saham
Pemecahan sahan lama menjada baru. Dalam pemecahan saham, tidak terjadi pemindahbukuan dari laba ditahan ke modal disetor sebagaimana yang dilakukan dalam deviden saham dengan pemecahan saham, jumlah modal yang disetor tidak berubah hanya saja jumlah saham biasa yang beredar akan ditambah.
3. Pembelian Kembali Saham
Salah satu pilihan bagi perusahaan dalam memanfaatkan dana hasil opersi. Saham biasa telah beredar itu dibukukan sebagai treasury of sock. Sebagai berikut dengan repurchase of stocks saham biasa yang beredar diharapkan akan meningkatkan laba per saham.
Kajian Penelitian Sejenis
1. Laila Mutmainnah
20205716
(PI,2005)
Pengaruh CAR Terhadap Harga Per Lembar Saham Pada Bank Mandiri Pusat Periode 2005-2007.
Bagi suatu bank modal yang besar akan menimbulkan kepercayaan yang besar bagi nasabah untuk mendepositokan dananya pada bank. Modal merupakan alat untuk menampung resiko, oleh sebab itu perbankan berusaha untuk meningkatkan modal yang dimiliki.Tujuan penulis ini untuk mengetahui pengaruh dan besarnya korelasi CAR terhadap harga per lembar saham pada bank mandiri perriode 2005-2007.Dari hasil penelitian penulis menunjukan terdapat pengaruh antara CAR terhadap harga per lembar saham dengan tingkat korelasi sebesar 0,326 persen. Dari angka itu diketahui bahwa korelasi CAR terhadap harga per lembar saham adalah korelasi positif dan lemah.
2. Novi Cahyono
20205013
(PI,2005)
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Dharma Samudra Tbk
Adapun tujuan penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui perkembangan kinerja Dharma Samudra Tbk dan untuk menentukan arah kebijakn keuangan Dharma Samudra Tbk. Alat analisis yang digunakan adalah rasio, baik likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, leverage, aktivitas dan rasio pertumbuhan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kondisi keuangan Dharma Samudra untuk tahu 2005, posisi tersebut dalam keadaan likuid, solvable, dan provitabel. Sedangkan untuk tahun 2006 kondisinya likuid, semakin solvable, dan semakin profitable. Sedangkan dari sisi pertumbuhan, baik laba dan penjualan kenaiakn yang kurang signifikan.
Alat analisis
1. Analisis Korelasi sederhana
Analisis ini berfungsi untuk mengetahui ada atau tidaknya keeratan hubungan antara variabel X dan Y atau untuk mengetahhui pengaruh antara CAR dengan LDR.
2. Koefisien Determinasi
Korelasi ini berfungsi untuk menunjukan berapa persen variasi pada suata variabel (Y) dapat Disebabkan oleh variabel (X).
3. Koefisien Linier Sederhana
Koefisien Linier Sederhana digunakan untuk menjelaskan hubungan ke dua variabel (X dan Y) yang diteliti, dimana dalam metode tersebut terdapat sebuah variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen).
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Sejarah Singkat PT.Bank Mandiri Tbk
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintaha Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.
Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan mengurang jumlah karyawan, dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri kami implementasikan secara sekaligus ke semua jaringan kami dan pada seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya.
Satu dari sekian banyak keberhasilan Bank Mandiri yang paling signifikan adalah keberhasilan dalam menyelesaikan implementasi sistem teknologi baru. Sebelumnya kami mewarisi 9 core banking system yang berbeda dari keempat bank. Setelah melakukan investasi awal untuk segera mengkonsolidasikan kedalam system yang terbaik, kami melaksanakan sebuah program tiga tahun, dengan nilai US$200 juta, untuk mengganti core banking system kita menjadi satu system yang mempunyai kemampuan untuk mendukung kegiatan consumer banking kita yang sangat agresif. Hari ini, infrastruktur IT Bank Mandiri memberikan layanan straight-through processing dan interface tunggal pada seluruh nasabah.
Nasabah korporat kami sampai dengan saat ini masih mewakili kekuatan utama perekonomian Indonesia. Menurut sektor usahanya, portfolio kredit korporasi terdiversifikasi dengan baik, dan secara khusus sangat aktif dalam sector manufaktur Food & Beverage, agrobisnis, konstruksi, kimia dan tekstil. Persetujuan dan monitoring kredit dikendalikan dengan proses persetujuan four eyes yang terstruktur, dimana keputusan kredit dipisahkan dari kegiatan marketing dari unit Bisnis kami.
Sejak berdirinya, Bank Mandiri telah bekerja keras untuk menciptakan tim manajemen yang kuat dan professional yang bekerja berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate governance yang telah diakui secara internasional. Bank Mandiri disupervisi oleh Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Menteri Negara BUMN yang dipilih berdasarkan anggota komunitas keuangan yang terpandang. Manajemen ekskutif tertinggi adalah Dewan Direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama. Dewan Direksi kami terdiri dari banker dari legacy banks dan juga dari luar yang independen dan sangat kompeten. Bank Mandiri juga mempunyai fungsi offices of compliance, audit dan corporate secretary, dan juga menjadi obyek pemeriksaan rutin dari auditor eksternal yang dilakukan oleh Bank Indonesia, BPKP dan BPK serta auditor internasional. AsiaMoney magazine memberikan penghargaan atas komitmen kami atas penerapan GCG dengan memberikan Corporate Governance Award untuk katagori Best Overall for Corporate Governance in Indonesia dan Best for Disclosure and transparency.
Visi & Misi PT Bank Mandiri Tbk
Visi dari Bank Mandiri, Tbk adalah :
Bank terpecaya pilihan anda
Misi dari Bank Mandiri adalah :
· Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
· Mengembangkan sumber daya manusia professional
· Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
· Melaksanakan manajemen terbuka
· Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggungjawab yang beda dalam suatu organisasi.
Susunan pengurus dan sebagian besar merupakan pemegang saham Mandiri,Tbk adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Edwin Gerungan
Wakil Komisaris Utama : Muchayat
Komisaris : Mahmuddin Yasin
Komisaris Independen : Soedarjono
Komisaris Independen : Gunarni Soeworo
Komisaris Independen : Pradjoto
Direksi :
Direktur Utama : Agus Martowardojo
Wakil Direktur Utama : I Wayan Agus Mertayasa
Direktur Commercial dan Business Banking : Zulkifli Zaini
Direktur Technology
dan Operation : Sasmita
Direktur Institutional
Banking : Abdul Rachman
Direktur Risk Management : Sentot A. Sentausa
Direktur Legal dan
Business Services : Bambang Setiawan
Direktur Corporate Banking : Riswinandi
Direktur Treasury, FI, & Special
Asset Management : Thomas Arifin
Direktur Micro & Retail
Banking : Budi G. Sadikin
Direktur Compliance dan
Human Capital : Ogi Prastomiyono
Prroduk & layanan Perbankan PT Bank Mandiri Tbk
a. Layanan penyimpanan dana
layanan penyimpanan dana adalah salah satu fasilitas perbankan yang berfungsi untuk penyimpanan dana para nasabah dalam bentuk simpanan, yaitu :
1. Simpanan mandiri
2. Tabungan haji mandiri
3. Deposito mandiri
4. Deposito USD Mandiri
5. Bank Mandiri prioritas
6. Giro Mandiri
7. Safe deposito Bank
8. Bank garansi
b. Layanan perbankan berbasis internet dan Telekomunikasi
Layanan ini adalah fasilitas yang dapat langsung diakses melalui internet serta alat komuniksi berupa HP dan komputer. Fasilitas perbankan ini meliputi segala hal mengenai PT. Bank Mandiri, Tbk secara online. Jenis dari layanan ini adalah :
1. Internet Banking Mandiri
` 2. SMS Banking Mandiri
3. Jaringan Kantor Cabang
4. Mandiri VISA
5. Quarterly Report
6. Corporate News
7. FAQ
8. Ecomonic Review
9. Transfer Dana
10. Jaringan ATM
11. Annual Report
12. Financial Calculator
13. Cash Loan
14. Cash Collateral
15. Cash Management
16. Structured Finance
17. Treasury Product
18. Trade Finance Service
19. About US
c. Layanan Kurs Valuta Asing
Jasa perbankan ini menggunakan kurs valuta asing dalam transaksinya. Selain itu, fasilitas ini juga dapat digunakan untuk transaksi bank di dalam maupun di luar negeri. Adapun fasilitas layanan kurs valuta asing yaitu :
1. Mandiri Dollar
2. Mandiri Traveller Chaque
3. mandiri western Union
4. Traveller’s Chaque Valuta Asing
5. LC Impor
6. Negoisasi Expor
7. Treasury Line
d. Layanan Perbankan untuk Pembiayaan Tertentu (kredit maupun tunai)
1. KPR Graha Mandiri angsuran Berjenjang
2. Graha Mandiri
3. Kredit Program
4. Kredit Usaha Kecil
5. Multiguna Mandiri
6. Multikarya Mandiri
7. Payment Point
8. Debit mandiri
9. Kurs dan Suku Bunga
10. Inkaso Collection
e. Layanan Perbankan berkaitan dengan Pasar Uang dan Pasar Modal
1. Reksadana
2. Surat Berharga Bank Indonesia
3. Surat Berharga Pasar Uang
4. Surat Berharga Pasar Modal
5. Surat kredit Berdokumen Dalam Negeri
Data/ Variabel yang di perlukan
Dalam penulisan ini penulis menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan PT Mandiri Tbk yang terdiri dari :
1. Perhitungan KPMM
2. Harga perlembar saham
Variabel yang digunakan antara lain :
1. CAR sebagai variabel bebas atau independen (X)
2. Harga perlembar saham sebagai variabel tidak bebas atau dependen (Y)
Metode pengumpulan data
1. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sah berupa publikasi, dengan cara membuka website dari situs www.bi.go.id dan www.idx.co.id yang terdiri dari :
a. Data Kuantitatif
Data yang dinyatakan dalam angka, untuk menganlisis penulisan ini terdiri dari perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), harga perlembar saham pada PT. Bank Mandiri, Tbk.
b. Data Kualitatif
Data yang dinyatakan dalam angka, tetapi merupakan keterangan yang berhubungan denganpenulisan ini di dalamnya berupa gambaran umum perusahaan yang mencakup sejarah singkat, visi dan misi, serta struktur organisasi perusahaan.
2. Studi Pustaka (Library research)
Pada metode ini data dikumpulkan dengan cara membaca dan mempelajari bahan kepustakaan yang ada, berupa buku-buku ilmah, buku-buku wajib atau berbagai sumber bacaan yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas oleh penulis.
Hipotesis
Pengujian hipotesis dengan koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui apakah variabel x mempengaruhi variabel y.
Hipotesis dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
1. pengaruh antara CAR dengan harga perlembar saham
Ho : tidak terdapat pengaruh antara CAR dengan harga perlembar saham.
Ha : terdapat pengaruh antara CAR dengan harga perlembar saham.
Analisis yang digunakan
1. Analisis Korelasi sederhana
Analisis ini berfungsi untuk mengetahui ada atau tidaknya keeratan hubungan antara variabel X dan Y atau untuk mengetahhui pengaruh antara CAR dengan LDR.
2. Koefisien Determinasi
Korelasi ini berfungsi untuk menunjukan berapa persen variasi pada suata variabel (Y) dapat Disebabkan oleh variabel (X). Besar koefisien ini dijabarkan dalam rumus :
3. Koefisien Linier Sederhana
Koefisien Linier Sederhana digunakan untuk menjelaskan hubungan ke dua variabel (X dan Y) yang diteliti, dimana dalam metode tersebut terdapat sebuah variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen).