BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 01 Juni 2010

Menghadirkan Partisi di Dalam Rumah

MENCIPTAKAN ruang baru yang bukan merupakan ruang privat dalam hunian, tak perlu sampai merenovasi bangunan. Hadirkan saja dinding pemisah berupa penyekat ruang atau partisi.
Keindahan ataupun keunikan sebuah rumah bisa tercermin dari desain interior dan eksteriornya. Selain aksesori atau ornamen-ornamen kecil yang dapat memberi kesan cantik, komponen lain, salah satunya partisi, juga dapat menambah lengkap gaya hunian Anda.

Partisi adalah bidang vertikal yang membatasi dua ruang. Biasanya berfungsi sebagai
pembatas antara ruang satu dan yang lain. Menurut desainer interior Nunung Adywijaya, partisi dapat berfungsi sebagai pembeda ruang berdasarkan kegiatan, misalnya ruang makan dan ruang tamu. Tak hanya itu, partisi juga bisa membuat ruang menjadi lebih privasi, dalam arti partisi mampu membatasi aktivitas tertentu agar tidak terganggu oleh hal lain. Salah satu contoh yakni kamar tidur yang memiliki ruang ganti.

”Partisi dibuat agak lebih tinggi agar aktivitas di antara dua ruang tersebut lebih tinggi tingkat privasinya. Mungkin si pemilik berharap aktivitasnya tidak mudah diamati langsung dari ruang sebelah, bahkan agar sama sekali tak terlihat,” kata Nunung.

Komponen seperti partisi umumnya digunakan sebagai pembatas antarruang. Sifatnya fleksibel sehingga elemen ini bisa disesuaikan dengan keinginan penghuni, namun tetap berpedoman pada tema ruang. Seiring perkembangan, material partisi hadir dalam berbagai model dan warna yang dapat kita gunakan sesuai selera. Partisi, dilihat dari jenis materialnya, dibagi menjadi dua bagian, yaitu partisi permanen dan tidak permanen.

Menurut Nunung, partisi permanen adalah partisi yang dibuat untuk jangka waktu panjang. Partisi ini bisa terbuat dari beton atau dinding. Sementara partisi tidak permanen adalah partisi yang dibuat sebagai pembatas semu. ”Jenis partisi ini mudah dipindah-pindah apabila diperlukan, seperti partisi yang terbuat dari kayu, rotan, ataupun artwork,” ujarnya.

Dengan jenis material partisi yang beragam, Anda bisa aplikasikan sesuai kebutuhan, termasuk fungsinya sebagai pembatas ruang. Namun, sebaiknya cari atau pilih jenis material yang mudah dilakukan renovasi. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah melakukan eksperimen bentuk agar tidak menjemukan.

Karena itu juga, partisi cocok diaplikasikan dalam konsep rumah apa saja. Tak terkecuali konsep etnik, Mediteranian, ataupun modern. Misalnya konsep minimalis. Biasanya partisi untuk konsep ini tidak memiliki terlalu banyak detail dan cenderung lebih simpel. Begitu pun dalam hal pemilihan warna, partisi desain minimalis tidak terlalu banyak bermain warna dan komposisi bentuk. Berbeda halnya jika Anda melihat partisi yang diperuntukkan bagi rumah berkonsep etnik. Nunung mengungkapkan, sesuai dengan namanya, partisi etnik umumnya menggunakan material yang unik.

”Pasti ada beberapa ornamen etnik yang melekat di dalam partisi untuk memperkuat unsur etniknya,” imbuh dia.

Sementara partisi untuk desain klasik memiliki karakteristik klasik yang lebih kental apabila disisipi warna kuning emas serta dikombinasikan dengan warna terang. ”Material yang digunakan bisa terbuat dari gypsum atau kayu, namun finishing-nya harus mencerminkan karakter klasik,” kata Nunung.

Sebelum mengaplikasikan partisi, ada beberapa aspek yang perlu Anda perhatikan. Yang pertama adalah anggaran. Ingatlah bahwa anggaran tidak hanya terkait dengan pembelian partisi yang sudah jadi. Pemasangannya juga perlu diperhatikan. Setelah itu, Anda bisa lanjutkan dengan mengukur ruangan yang hendak diberi partisi. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam membangun partisi. Yang kedua, buatlah desain sesuai dengan yang ingin Anda tampilkan. Misalnya, apakah tertutup total atau hanya merupakan pembatas semu yang dapat dilihat dari ruangan lain?

Hal ketiga yang perlu diperhatikan adalah pemilihan jenis material partisi. Nunung mengungkapkan, seperti yang sudah dijelaskan tadi, partisi dibedakan menjadi dua: permanen dan tidak permanen. Apabila partisi tidak permanen, usahakan keberadaannya tak merusak elemen ruang yang lain, seperti dinding dan lantai. Jika permanen, Anda seharusnya sudah membuat perencanaan lebih awal.

Yang terakhir, perhatikan material finishing-nya yang sesuai dengan konsep desain.
Setelah semua jadi, Anda boleh beralih ke urusan yang lain, yakni mengharmonisasikan keberadaan partisi dengan furnitur yang ada di dalam ruangan agar tetap sejalan. Dalam hal ini Nunung menyarankan, bisa dicoba dengan menyamakan karakter materialnya. Ada juga alternatif lain, yaitu dengan menyamakan karakter warnanya.

”Apabila memungkinkan, beri pencahayaan khusus pada partisi buatan Anda agar bisa menjadi focal point,” ujar Nunung.

sumber : okezone.com

0 komentar: