Islam telah memberikan tuntunan dalam bercanda agar canda yang dilakukan itu tidak berbalik menjadi dosa. Pertama, tidak berlebihan. Sebab, canda yang berle bihan akan menjatuhkan kehormatan dalam pandangan manusia. Kehormatan harga diri di dalam Islam sama dengan kehormatan darah dan harta.
Kesadaran orang untuk tidak mencuri harta atau mencelakai orang lain, belumlah cukup tanpa adanya kesadaran untuk menjaga kehormatan orang. Sabda Nabi SAW, "Setiap Muslim dengan Muslim lain diharamkan darah, harta, dan harga dirinya." (HR Muslim).
Kedua, bukan cacian dan cemoohan. Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) itu lebih baik dari mereka (yang mengolokolok)." (QS Al-Hujurat [49] :11).
Ketiga, tidak menjadikan canda sebagai kebiasaan. Kesungguhan dan serius adalah karakter pribadi Muslim, sedang kelakar hanya sekadar jeda, rehat dari kepenatan.
Keempat, isi canda bukan dusta dan tidak dibuat-buat. Sabda Nabi SAW, "Celakalah orang yang berbicara lalu mengarang cerita dusta agar orang lain tertawa, celakalah!" (HR Abu Dawud).
Kelima, tidak menjadikan aspek agama sebagai materi canda. Allah SWT menegaskan, "Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab, "Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah, "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolokolok?" Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan dari kamu (lantaran mereka tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orangorang yang selalu berbuat dosa." (QS At-Taubah [9]: 65-66). Wallahu a'lam.
Sumber : Republika.co.id
Jumat, 07 Januari 2011
Bercanda ada aturan mainnya Lho..!!!
Diposting oleh dEvi di 07.58
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar