Sebagai sebuah Negara yang perekonomiannya terbuka, Indonesia tidak luput dari imbas dinamika pasar keuangan global. Termasuk pula imbas dari krisis keuangan yang berawal dari Amerika Serikat, yang menerpa Negara-negara lainnya, dan kemudian meluas menjadi krisis ekonomi secara global yang dirasakan sejak semester kedua tahun 2008. Lalu bagaimana dampak guncangan sistem keuanagn global ini terhadap industri syariah di Indonesia?
IMF memperkirakan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,9% pada tahun 2008 menjadi 2,2% pada tahun 2009. Perlambatan ini tentu saja pada gilirannya akan mempengaruhi kinerja ekspor nasional, yang pada akhirnya berdampak kepada laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Namun dampak krisis keuangan ini ternyata tidak terlalu dirasakan perbankan syariah. Pasalnya, pembiayaan perbankan syariah lebih diarahkan kepada aktivitas perekonomian domestik, sehingga belum memiliki tingkat integrasi yang tinggi dengan sistem keuangan global dan belum memiliki tingkat sofistikasi transaksi yang tinggi. Terbukti, selama 2 bulan pertama di tahun 2009 jaringan pelayanan bank syariah mengalami penambahan sebanyak 45 jarinagn kantor. Hingga saat ini sudah ada 1492 kantor cabang bank konvensional yang memiliki layanan syariah. Secara geografis, penyebaran jarinagn kantor perbankan syariah saat ini telah menjangkau masyarakat di lebih dari 89 kabupaten/kota di 33 propinsi.
Kinerja pertumbuhan pembiayaan bank syariah tetap tinggi sampai posisi Februari 2009 dengan kinerja pembiayaan yang baik (NPF, Net Performing Financing di bawah 5%). Penyaluran pembiayaan oleh perbankan syariah per Februari 2009 secara konsisten terus mengalami peningkatan dengan pertumbuhan sebesar 33,3% pada Februari 2008 menjadi 47,3% pada Februari 2009. Sementara itu, nilai pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syariah mencapai Rp 40,2 triliun.
Sekali lagi industri perbankan syariah menunjukan ketangguhannya sebagai salah satu pilar penyokong stabilitas sistem keuangan nasional. Dengan kinerja pertumbuhan industry yang mencapai rata-rata 46,32% dalam 5 tahun terakhir, iB (baca ai-Bi, Islamic Bank) di Indonesia diperkirakan tetap akan mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi pada tahun 2009.
Perbankan syariah nasional pada tahun 2009 diperkirakan masih akan berada dalam fase high-growth-nya. Proyeksi pertumbuhan optimis pada 2009 diperkirakan mencapai 75% dengan pencapaian total asset Rp 87 triliun, sebagaimana ditetapkan dalam Grand Strategy Perkembangan Pasar Perbankan Syariah yang telah dirumuskan oleh Bank Indonesia.
Sumber : Tabloid Senayan
0 komentar:
Posting Komentar