Derita masa silam serupa dengan lada hitam
Pedasnya pahit, menggigit sakit
Gemetar pada denyut hantu waktu
Pada isyarat-isyarat yang berkeliaran di jarum jam
Ke ufuk sebuah zaman kegelapan dan kematian
Membercak bagai darah yang membeku
Akulah yang berjalan tanpa tujuan
Mengejar bau-bau kemenyan yang membaur
Aku ragu, sejarah kehidupanku
Yang rawan akan candu rindu
Dapatkan menembus dalam hatimu
Menunggu bayangan mentari meraup
Seperti patang, berjalan pincang
Mamukul ingatan yang kian tak tajam
Menuju cahaya kalam yang tak kunjung padam
Membaca ayat-ayatMu yang tak putus-putus
Meski gapaiku tak dapat-dapat
Akhirnya kutemukan arti hidup ini
“Tak ingin jatuh bagaikan tapai
Di lantai beralaskan permadani
Tapi yang ku inginkan jatuh bagaikan biji
Di tanah ia kan menjadi”
0 komentar:
Posting Komentar