Dr Muhammad Yamin, SpJp (K) FACC, FSCAI, menyebutkan bahwa berpuasa akan membuat jantung sehat dan orang akan terhindar dari penyakit diabetes dan serangan jantung. IA menjelaskan, saat tidak berpuasa, kolesterol yang dikonsumsi akan menumpuk pada dinding pembuluh darah, kemudian menyumbat pembuluh darah secara perlahan-lahan. Dengan berjalannya waktu sumbatan terus bertambah, kondisinya semakin berat sehingga akan mengurangi suplai oksigen ke otot jantung.“Pada satu titik, jika tumpukan kolestrol itu pecah di bagian pusatnya, akan merangsang pembentukan pembekuan darah secara mendadak, kemudian menutup pembuluh darah secaraa total, dan ini biasa disebut serangan jantung,” ujarnya.
Dokter spesialis penyakit jantung ini menegaskan kembali bahwa berpuasa baik untuk kesehatan jantung, terlebih bagi penderita jantung. Dengan berpuasa jumlah makanan berkolesterol yang dikonsumsi akan menurunkan dan tentunya akan mengurangi kemungkinan terjadinya sumbatan. Selain karena kolesterol, penyakit jantung dipicu oleh pola hidup dan pola makan masyarakat saat ini, yaitu makan dalam jumlah berlebih, kurang aktifitas fisik, dan serangan stress tinggi. “Ini faktor yang paling kuat terkena jantung koroner,” ucapnya.
Yamin menyebutkan, kegemukan pun bisa dicegah kerena saat berpuasa tubuh kurang mengkonsumsi karbohidrat, demikian juga penyakit diabete. Agar tubuh dan jantung kita tetap sehat ketika menjalankan ibadah puasa, yamin menyarankan pola makan saat berbuka dan sahur harus diatur dengan tepat. Salah satu advice-nya, saat berbuka puasa dianjurkan untuk tidak langsung menyantap habis hidangan, baik makanan maupun minuman.
Sebaiknya, berbuka puasadidahului dengan air hangat atau the manis hangat ditambah dengan buah kurma. “Karena glukosa mudah dicerna, kemudian diserap tubuh hingga menjadi energy yang bisa langsung memperbaiki metabolisme dan memulihkan energi kita setelah seharian berpuasa,” katanya. Ia menambahkan, jika dihantam air dingin atau es, pembuluh darah akan mengecil.
Kemudian, Yamin berpesan, setelah berbuka, aktivitas berpuasa dihentikan sementara dan diisi dengan kegiatan seperti salat. Setelah beberapa jam kemudian, tubih kita bisa dihantam makan-makanan berat, seperti pedas, dingin, manis atau asam. “Tapi dilakukan secara bertahap, sedikit demi sedikit, agar jantung kita tidak kaget,” ia menjelaskan.
Waktu diantara berbuka puasa hingga sahur, menurut Yamin, sebaiknya tubuh mendapat suplai cairan yang cukup banyak, dengan cara meneguk air putih serta melahap buah-buahan dan sayuran yang banyak mengandung air. Saat makan sahur, sebaiknya mengkonsumsi makanan yang lama diserap tubuh, seperti sayur-sayuran dan kacang-kacangan, sehingga kita juga tidak merasa cepat lapar dan haus.
Sumber : Koran Tempo - Joniansyah
0 komentar:
Posting Komentar